TEMA UNTUK WINDOWS 7
Sekilas tentang Lintas Alam Roh
kisah hebat dibalik musibah tak terduga
Sepenggal Kisah dari Ekspedisi Pencarian Goa Terbesar di Sulawesi
Gua Liang Tandui
A. Deskripsi
Gua ini merupakan gua vertical yang terbentuk karena rekahan di gunung batu. Jenis batuan gunungnya adalah batu gamping yang tajam dan telah berlumut, sehingga harus hati-hati ketika berjalan disekitar gua. Gua ini terletak diketinggian kira-kira 500-700 mdpl. Observasi dilakukan pada hari Senin, 25 Juli 2011.
Suasana di sekitar gua terasa dingin walaupun matahari sedang gencar bersinar, hal ini mungkin disebabkan karena berada diketinggian dan lebatnya pepohonan. Sedangkan udara di dalam gua jelas terasa lembab karena tidak terkena sinar matahari.
Karena gua ini adalah gua vertical, maka kami melakukan teknik penelusuran gua vertical dengan menggunakan teknik Refling untuk menuruninya dan teknik Sit-stand system untuk naik kembali.
Gua Aragasi ini, atau yang biasa disebut masyarakat desa Batu Perahu, Kab. Batang Alai Timur, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan dengan Liang Tandui, tidak sepenuhnya berhasil di observasi karena kurangnya waktu yang kami punyai, walaupun peralatan yang kami bawa telah memenuhi standart penelusuran gua vertical. Saya hanya bisa masuk hingga kedalaman sekitar 40 meter dan berpijak pada pelataran pertama, sehingga perlu adanya penelusuran lanjutan untuk menyelesaikan data dan pemetaan yang saya buat kali ini.
B. Ornamen Gua
Ornament yang dapat kita lihat di dalam goa ini hanyalah stalaktit, stalakmit, pilar yang menempel di dinding, dan flowstone. Adanya ornament-ornament ini menunjukkan bahwa usia gua telah sangat tua, karena perlu waktu yang lama sekali untuk membentuk satu pilar.
C. Flora dan Fauna
Di sekeliling gua terdapat beberapa pohon yang lumayan besar dengan diameter kira-kira 10-30 cm. Pohon-pohon ini lah yang kami pakai sebagai tempat memasang anchor. Terdapat juga kelompok-kelompok tanaman perdu, semak dan rerumputan.
Selama pengamatan yang kami lakukan di dalam gua, tidak ditemukan kehidupan tumbuhan disana, walaupun disekitar mulut gua terdapat beberapa tanaman semak. Hanya ada beberapa ekor kelelawar yang terlihat beterbangan keluar gua saat aku memasukinya.
D. Pemetaan Gua
Tugas Tambahan MK Nutrisi dan Gizi
Tugas Final MK Nutrisi dan Gizi
MARASMUS
Nama penyakit ini adalah Marasmus. Penyakit ini terjadi umumnya pada anak-anak dengan usia dibawah 12 tahun. Penyebab utama penyakit ini adalah masukan energi dan protein yang tidak mencukupi kebutuhannya, yang disebabkan oleh multi faktor yang saling terkait, diantaranya:
1. Masukan yang tidak adekuat. Hal ini dihubungkan dengan ketidakmampuan (kemiskinan), penyakit yang menyebabkan anorexia, prosedur di RS yang memuasakan bayi, dan tekanan psikologis.
2. Meningkatnya kebutuhan. Peningkatan kebutuhan energi umumnya dikarenakan infeksi, demam, trauma, neoplasma, hipertiroid dan distress pada jantung dan pernafasan.
3. Menurunnya retensi energi.
4. Meningkatnya energi yang terbuang. Hal ini dapat disebabkan muntah, diare dan sindroma melabsorbsi juga menurunkan retensi energi.
(Butte dalam Tsang & Nichols 1988: 95)
Penyakit Marasmus ini memiliki gejala sebagai berikut :
1. Wajah seperti orang tua
2. Sering terdapat penurunan kesadaran
3. Kulit kering, dingin dan kendor
4. Otot-otot mengecil sehingga tulang-tulang terlihat jelas
5. Sering disertai diare atau konstipasi
6. Tekanan darah, frekuensi jantung dan frekuensi pernafasan berkurang
Pada marasmus tingkat berat, terjadi retardasi pertumbuhan, berat badan dibanding usianya sampai kurang 60% standar berat normal. Sedikitnya jaringan adipose pada marasmus berat tidak menghalangi homeostatis, oksidasi lemak tetap utuh namun menghabiskan cadangan lemak tubuh. Keberadaan persediaan lemak dalam tubuh adalah faktor yang menentukan apakah bayi marasmus dapat bertahan/survive (Cameron & Hofvander 1983:19-21).
Memberikan anak-anak makanan dengan nutrisi yang tepat dan lengkap dapat mencegah marasmus dan mencegah infeksi dapat mengurangi risiko marasmus.